Jumat, 30 September 2011

KEHIDUPAN MASA PRAAKSARA/PRASEJARAH

Flowchart: Alternate Process: F Standart Kompetensi : Memahami linhkungan hidup manusia
F Kompentensi Dasar :Mendeskripsikan kehidupan pada masa pra aksara di Indonesia
F Indikator    
1. Merumuskan pengertian pra aksara
2. Mengidentifikasi jenis-jenis manusia pra aksara
3. Mendeskripsikan corak kehidupan manusa pra aksara dan peralatan yang digunakan
4. Mengidentifikasi peninggalan-peninggalan pada masa pra aksara
5. Melacak kedatangan dan persebaran nenek moyang bangsa Indonesia di Nusantara.
Bevel: Tujuan Pembelajaran :
Setelah pembelajaran ini siswa diharapkan mampu mendeskripsikan zaman prasejah/praaksara serta melancak kedatangan dan persebaran nenek moyang bangsa Indonesia di Nusantara
Flowchart: Terminator: MATERI 2
Flowchart: Terminator: KEHIDUPAN PADA MASA 
PRAAKSARA DI INDONESIA




















A.    Pengertian Praaksara atau Prasejarah.
            Praaksaara/prasejarah adalah suatu kurun waktu (zaman) pada saat manusia sebelum mengenal tulisan atau huruf. Zaman praaksara ini disebut pula nirleka (nir = tidak ada, dan leka = tulisan )
Masa pra aksara di Indonesia dibagi menjadi : zaman batu tua (paleolitikum), zaman batu madya (mesolitikum), zaman batu muda (neolitikum), zaman batu besar (megalitikum), yaitu zaman yang berlangsung antara zaman neolitikum dan zaman logam

B.     Peninggalan Manusia Purba
Para ahli purbakala (arkeolog) mempelajari kehidupan manusia sebelum mengenal
tulisan , termasuk di dalam perkembangan dan penyebaran kebudayaan manusia pada masa itu melalui fosil dan artefak (benda-benda yang dibuat manusiia purba seperti : alat-alat rumah tangga, perhiasan, senjata dll). Artefak yang digunakan manusia purba antara lain :
1.      Fosil manusia purba adalah sisa kehidupan makhluk hidup baik manusia, hewan, tumbuhan-tumbuhan baik pada masa lalu atau masa kini yang telah membatu.


2.      Sampah dapur (Kjokkenmondingger) adalah sampah dapur yang berupa kerang yang  ditumpuk menjadi bukit kerang.
3.      Tempat perlindungan di bawah karang atau gua karang (Arbis Sous Roches) adalah tempat tinggal yang dibuat manusia purba untuk berlindung dari panas, hujan dan serangan binatang buas.
4.      Alat-alat yang digunakan oleh manusia purba dapat diketahui dari pembagian zaman antara lain :
a.      Zaman batu
F Zaman batu tua (palaeolithikum) manusia purba menggunakan perlaatan yang masih kasar karena diasah dan kehidupannya masih nomaden (berpindah-pindah)
F Zaman batu tenggah (mesolithikum), peralatan yang digunakan sudah diasah tetapi belum halus dan kehidupannya sudah mulai menetap.
F Zaman batu muda (neolithikum), peralatan yang digunakan sudah diasah dan halus. Sisitem kehidupannya sudah menetap dan bercocok tanam.
b.      Zaman logam dibagi menjadi 3 antara lain zaman tembaga, zaman perunggu dan zaman besi.

C.    Jenis Manusia Purba di Indonesia
1.      Meganthropus Paleojavanicus ditemukan oleh G.H.R Von Koeningswald tahun 1936 dan 1941 di Sangiran  (Surakarta). Meganthropus Paleojavanicus merupakan mausia tertua di Indonesia
2.      Pithecanthropus Mojokertensis ditemukan di Mojokerto (Jawa Timur) tahun 1936
3.      Pithecanthropus Erectus (manusia kera berjalan tegak ) ditemukan oleh Eugene Dubois tahun 1890 di Trinil dekat Bengawan Solo
4.      Homo Soloensis ditemukan oleh Tet Haar dan Ir. Oppenorth di desa Ngandong, Lembah Sungai Bengawan Solo
5.      Homo Wajakensis ditemukan oleh Van Reitschoten di Wajak, Tulungagung, Jawa Timur
6.       Homo Sapiens manusia purba paling maju dan paling cerdik yang memiliki bentuk fisik yang sudah hampir sama dengan manusia pada zaman saekarang.

D.    Kehidupan Manusia Purba di Indonesia
F Masa berburu dan meramu (food gathering) adalah dimana manusia purba masih berpindah-pindah atau nomaden dan alat-alat yang digunakan pada masa ini sebagaian besar digunakan untuk keperluan berburu dan meramu, seperti kapak perimbas, alat serpih, dan kapak genggam.
F Masa bercocok tanam (food producing) dimana manusia purba sudah menetap di suatu perkampugan dan membuat rumah berbentuuk panggung. Peralatan yang digunakan antara lain : mata panah, gerabah, beliung persegi. Kapak lonjong.
F Masa pertukangan (perundagian) adalah manusia purba telah mengenal teknologi sederhana, yang terlihat dari bukti-bukti peninggalan alat-alat yang dibuatnya, yaitu nekara, kapak perunggu, moko dan benda-benda lain

F Masa mengenal sistem kepercayaan antara lain : animisme (percaya kepada roh nenek moyang ), dinamisme (percaya kepada benda-benda yang memiliki kekuatan gaib), totemisme (kepercayaan terhadap binatang yang dianggap suci dan memiliki kekuatan supranatural), shamanisme (pemujaan terhap pelaksanaan upacara ritual)

E.     Persebaran Nenek Moyang Bangsa Indonesia
        Persebaran nenek moyang bangsa Indonesia dibagi menjadi 2 yaitu bangsa melayu tua
(Proto Melayu) rumpun bangsa austronesia yang datang pertama kali di indonesia pada sekitar 2000 tahun SM, yang kedatangannya dari dataran yunan menuju indonesia menempuh dua jalur. Bangsa melayu muda (Deutro Melayu) adalah rumpun bangsa austronesia yang datang di indonesia pada gelombang kedua terjadi pada tahun 500 tahun SM

























Rounded Rectangle: Lembar Kerja Siswa 

bab 2




I.      Berilah tanda (x) pada huruf a, b, c, dan d di depan jawaban yang paling benar !
1.      Zaman dimana manusia belum mengenal tulisan disebut ………
  1. Zaman sejarah                                     c.  Zaman prasejarah
  2. Zaman batu                                         d.  Zaman logam
2.      Kapak perimbas digunakan manusia purba pada masa……..
  1. Perundagian                                        c.  Bercocok tanam
  2. Pertukangan                                        d.  Berburu dan meramu
3.      Hewan yang diburu manusia purba pada masa berburu dan meramu adalah …….
  1. Rusa                                                    c.  Babi
  2. Harimau                                              d.  Komodo
4.      Di daerah Trinil ditemukan manusia purba jenis…….
  1. Pithecanthropus                                  c.  Homo soloensis
  2. Meganthropus                                     d.  Homo wajakensis
5.      Pithecanthropus Erectus ditemukan oleh ……..
  1. Von Koeningsward                             c.  Eugene Dubois
  2. Ter Haar                                              d.  Ir. Oppenorth
6.      Nekara yang berukuran kecil yang ditemukan di Pulau Alor {NTT} disebut…..
  1. Menhir                                                 c.  Moko
  2. Dolmen                                               d.  Yupa
7.      Meja batu yang digunakan oleh manusia purba untuk tempat  menyimpang sesaji disebut……
  1. Waruga                                                c.  Menhir
  2. Sarkofagus                                          d.  Dolmen
8.      Kepercayaan manusia purba terhadapa roh nenek moyah disebut……
  1. Dinamisme                                          c.  Animisme
  2. Totenisme                                            d.  Shamanisme
9.      Alat-alat hasil karya manusia purba pada masa megalithikum ialah……
  1. Dolmen dan menhir                            c.  Nekara dan kapak lonjong
  2. Menhir dan alar serpih                        d.  Sarkofagus dan kapak perimbas
10.  Perpindahan nenek moyang bangsa Indonesia daru Yunan menempuh jalur selatan membawa kebudayaan…..
  1. Kapak lonjong                                     c.  Kapak persegi
  2. Kapak perunggu                                  d.  Kapak perimbas                


II.  Kerjakan soal-soal berikut ini dengan singkat , jelas dan benar !
1.      Jelaskan beberapa sumber untuk mengetahui kehidupan manusia purba zaman praaksara !
2.      Jelaskan perbedaan masa berburu {food gathering} dan masa bercocok tanam {food producing } !
3.      Deskripsukan perbedaan anatara animisme dan dinamisne serta berikan contohnya !
4.      Sebutkan tiga contoh peninggalan bangunan megalitikum ?
5.      Jelaskan perbedaan  bangsa melayu muda dan melayu tua yang datang ke Indonesia !







Keragaman Bentuk Muka Bumi


                                      

Standar Kompetensi :
1.  Memahami lingkungan kehidupan manusia
2.   Memahami kehidupan sosial manusia
3.  Memahami kegiatan ekonomi masyarakat
       
Kompetensi Dasar      :       
1.1 Mendeskripsikan keragaman bentuk muka bumi, proses pembentukan, dan dampaknya terhadap kehidupan (utama)
2.4 Menguraikan proses interaksi sosial (tautan)
6.1 Mendeskripsikan pola kegiatan ekonomi penduduk, penggunaan lahan dan pola permukiman berdasarkan kondisi fisik permukaan bumi (tautan)
Rounded Rectangle: Tujuan Pembelajaran:
Setelah mempelajari pokok bahasan ini siswa diharapkan dapat 
mendiskripsikan keragaman bentuk muka bumi, proses pembentukan dan dampaknya terhadap kehidupan, bentuk-bentuk serta interaksi yang terjadi di muka bumi.
               





GARIS BESAR MATERI
Rounded Rectangle: Relief Daratan

Rounded Rectangle: I. Bentuk-bentuk muka bumi dan dampaknya
Rounded Rectangle: Relief Samudera
                                                                       
Rounded Rectangle: Tenaga endogen:
• Diastropisme
• Vulkanisme
• Seisme dan mitigasi bencana
Flowchart: Terminator: KERAGAMAN BENTUK MUKA BUMI




Rounded Rectangle: KERAGAMAN 
BENTUK MUKA BUMI
Rounded Rectangle: II.  Proses Pembentukan muka bumi dan dampaknya
Rounded Rectangle: Tenaga Eksogen:
•  Pelapukan
•  Erosi
•  Sedimentasi
•  Upaya penanggulangannya





Rounded Rectangle: Proses interaksi social
Rounded Rectangle: III.  Proses interaksi social
      dan pola kegiatan   
      ekonomi penduduk
Rounded Rectangle: Pemanfaatan sumber daya yang terbatas untuk memenuhi kebutuhan









Amatilah sebuah Globe!  Globe merupakan miniature bumi.  Pada permukaannya tergambar benua-benua dan samudera.  Benua digambarkan dengan warna hijau untuk dataran rendah, kuning untuk dataran tinggi, cokelat untuk pegunungan tinggi, dan putih untuk permukaan yang tertutup es/salju.  Samudera digambarkan
 dengan warna biru bergradasi.
Gb. 1.
Permukaan Hemisfer Utara dan Selatan 
Sumber :Tarbuck, Edward J. & Lutgens, Frederick K., GEODE II

Warna biru muda untuk laut dangkal, biru tua untuk laut dalam, dan biru tua sekali untuk palung-palung laut yang sangat dalam.  Dengan demikian, permukaan bumi itu tidak rata, baik di atas daratan maupun di dasar lautan (samudera),  Tinggi rendahnya permukaan bumi disebut relief.  Amatilah kembali perbedaan warna pada permukaan globe atau peta dunia dan pelajarilah penjelasan berikut ini, agar kalian dapat menunjukkan tempat-tempat di daratan maupun di dasar laut yang berpegunungan, yang merupakan dataran rendah, yang bergunung api, yang berlembah, dan sebagainya, serta dapat mengidentifikasi keuntungan dan kerugian adanya bentuk-bentuk tersebut bagi kehidupan manusia.

I.  Bentuk-Bentuk (Relief) Muka Bumi
A.     Relief Muka Bumi di Daratan
Perhatikan bentuk permukaan bumi ciptaan Tuhan yang terdapat pada Gambar 1.  samudera meliputi 71% dan daratan 29% dari seluruh permukaan bumi.  Belahan bumi (hemisfer) utara daratan lebih luas daripada di hemisfer selatan. Baik di daratan maupun di dasar samudera terdapat relief muka bumi.  Lihatlah pegunungan yang memanjang, gunung-gunung yang tinggi, bukit-bukit yang menggelombang, dataran rendah yang luas, dan lembah (ngarai) yang dalam?  Tahukah kalian bahwa bentuk yang kalian lihat itu tidak abadi, melainkan sedang dalam proses perubahan secara perlahan. Tuhan telah berfirman bahwa semua yang ada di alam semesta ini tidak ada yang abadi, termasuk diri kita, suatu saat pasti akan kembali kepada Nya.  Marilah kita pelajari bentuk-bentuk muka bumi  yang terdapat di daratan.

1.    Gunung
Apa yang kalian pikiran ketika melihat gunung?  Gunung adalah bentuk kerucut maupun kubah pada muka bumi yang berdiri sendiri.
Namun ada pula beberapa gunung yang berdekatan saling bersambung,  Gunung-gunung yang tinggi pada umumnya merupakan gunung api
Gb. 2. Gunung Api
(Tarbuck, Edward J. & Lutgens, Frederick K., GEODE II)

Gunung api yang masih aktif mempunyai kawah atau kepundan dipuncaknya.  Kawah atau kepundan adalah lobang keluarnya lava dari dari dalam bumi ke permukaan. Contoh gunung api yang masih aktif yaitu  G. Galunggung (Jawa Barat), G. Slamet. Dan G. Merapi (Jawa Tengah), Gunung Semeru, G. Ijen, dan G. Bromo (Jawa Timur), G. Agung (Bali), G. Gamalama (Maluku Utara), dan carilah pada peta yang digambar dengan segitiga berwarna merah.  Gunung api yang sudah tidak aktif lebih banyak lagi jumlahnya, seperti G. Sumbing, G. Lawu, dan semua gunung pada peta yang digambar dengan segi tiga warna hitam.  Gunung api sering menimbulkan bencana pada saat erupsi (letusannya), bahkan kadang menelan korban ribuan jiwa penduduk sekitarnya. Namun tidak sedikit keuntungan yang dianugrahkan Tuhan kepada umatnya antara lain kesuburan tanah di daerah tumpahan bahan-bahan yang dikeluarkan.  Secara spesifik, G. Merapi di Yogyakarta dan G. Galunggung di Jawa Barat menghasilkan pasir yang sangat bagus untuk bangunan, sedangkan G. Rinjani di P. Lombok menghasilkan batu apung (pumice) yang ditambang oleh masyarakat sebagai bahan industri.  Di samping itu, keadaan alam di sekitar gunung mempunyai potensi sebagai objek wisata, dengan adanya kawah, sumber air panas, dan juga udara sejuk, dan pemandangan indah.

2.   Pegunungan
Apa beda antara gunung dan pegunungan? Pegunungan adalah daerah yang bergunung-gunung. Gunung-gunung tersebut ada yang berapi, ada pula yang tidak berapi. Contohnya Pegunungan Himalaya di Asia Selatan (tidak berapi), dan  Pegunungan Bukit Barisan di Sumatera (berapi).  Di seluruh dunia ada dua jalur (rangkaian) pegunungan yang sangat panjang yaitu Circum Pasific (pegunungan yang melingkari Samudera Pasifik) dan Circum Mediteran (jalur pegunungan yang pangkalnya melingkari Laut Mediteran atau L. Tengah).  Kedua jalur tersebut bertemu di Indonesia, sehingga negara kita sering terjadi gempa (Gb. 3).  Carilah pada peta, pegunungan-pegunungan baik di Indonesia maupun di seluruh dunia, sebutkan namanya dan di mana letaknya. 
            
          Gb. 3. Jalur Pegunungan (warna cokelat)
             (Tarbuck, Edward J. & Lutgens, Frederick K., GEODE II)

Pegunungan, digambar dengan warna cokelat, makin tinggi, makin tua warna cokelatnya.  Adanya igir-igir pegunungan menyebabkan timbulnya masyarakat terisolir seperti Suku Asmat di Lembah Baliem Papua.  Untuk membangun jalur transportasi darat, daerah pegunungan merupakan kendala yang besar, sehingga teknik pemangkasan dan pengurugan (cutting and filling) yang memakan biaya tinggi harus dilakukan.  Namun demikian daerah pegunungan membawa berkah tersendiri.  Pegunungan tinggi yang berhutan merupakan kawasan penyerap CO2 yang mencemari udara, kemudian diubah menjadi O2.  Pegunungan yang berhutan lebat juga menyerap panas matahari sehingga udara selalu sejuk, sehingga uap air lebih cepat mengembun menjadi awan, dan awan yang padat (mendung) pertanda segera jatuh hujan. Hujan yang jatuh di daerah pegunungan berhutan lebat, ditangkap oleh mahkota daun, diserap oleh seresah dedaunan dan humus di bawahnya, dan diresapkan ke dalam tanah melalui celah-celah akar pepohonan menjadi air tanah.  Mahkota daun dan humus di lereng-lereng pegunungan merupakan pelindung permukaan tanah terhadap erosi dan banjir.  Di samping itu hutan juga merupakan sumber devisa kedua setelah minyak bumi. Dewasa ini ada kebijakan dunia yang disebut ”perdagangan karbon (carbon trade)”, artinya negara-negara yang banyak membuang karbon ke udara, harus memberi kompensasi dana (membayar) kepada negara-negara yang memiliki hutan sebagai pendaur-ulang karbon. Dengan demikian negara kita tidak perlu lagi mengeksploitasi hutan untuk mendapatkan devisa, karena hutan kita akan mendapatkan dana dari negara-negara industri. Oleh karena itu jadilah kalian orang bijak yang ikut serta mempertahankan hutan demi menyelamatkan umat manusia dari berbagai bencana (polusi udara, kekeringan, banjir, badai, lahan kritis, penipisan sumber-sumber alam, dll.).


3.   Dataran Tinggi
Dataran luas yang letaknya di daerah pegunungan disebut dataran tinggi. Dataran tinggi sering juga dinamakan plato (plateau), misalnya Dataran Tinggi Dekkan (India), Dataran Tinggi Gayo dan Dataran Tinggi Alas (Aceh), Dataran Tinggi Malang Jawa Timur), Dataran Tinggi Bandung (Jawa Barat), dan Dataran Tinggi Dieng (Jawa Tengah). Carilah pada peta dataran-dataran tinggi baik di Indonesia maupun di dunia, yaitu yang tergambar dengan warna kuning. Dataran tinggi, pegunungan dan gunung, merupakan tempat yang indah dan berudara segar, sehingga banyak dijadikan objek pariwisata dan tempat peristirahatan.  Pariwisata merupakan jenis usaha (industri) yang menjual jasa layanan.  Di Indonesia objek wisata pegunungan sangat banyak, namun belum semunya dikelola secara profesional.  Ini merupakan peluang bagi kalian untuk menjadi pengusaha kepariwisataan yang handal, yang mampu menyumbang pendapatan negara.

4.    Dataran Rendah
Dataran rendah adalah tanah datar yang luas dengan ketinggian tidak lebih dari 200 m di atas permukaan laut.  Pada umumnya dataran rendah terbentang dari kaki pegunungan sampai ke pantai. tetapi ada juga yang terletak di pedalaman seperti Dataran Rendah Yogyakarta-Surakarta, terletak antara Pegunungan Selatan dan Pegunungan Kendeng di pantai Utara. Lihatlah peta Indonesia dan carilah dataran-dataran rendah yang tergambar dengan warna hijau. Dataran rendah pada umumnya merupakan hasil endapan sungai yang disebut dataran aluvial. Dataran aluvial yang terdapat di kiri-kanan sungai disebut dataran banjir. Dataran ini tanahnya subur, sehingga penduduknya lebih padat bila dibandingkan dengan daerah pegunungan.  Kota-kota besar sejak awal sejarah seperti Mesopotamia (di Irak), Aleksandria (di Mesir), Ngayogyakarta Hadiningrat (Yogyakarta), Majapahit (Jawa Timur) dibangun di dataran rendah.  Dataran rendah memiliki banyak kemudahan untuk pembangunan di segala bidang.




 
 



Gb.4 menunjukkan dataran rendah di sebelah timur dan batar Pegunungan Avallachia, Amerika Serikat. Perhatikan! Warna hijau adalah dataran rendah dan warna cokelat adalah igir-igir pegunungan.


Gb. 4. Lembah dan igir-igir Peg. Apallachia, USA
 (Tarbuck, Edward J. & Lutgens, Frederick K., GEODE II)



5.    Lembah






Gb. 5. Lembah Besar Colorado, USA  
(Tarbuck, Edward J. & Lutgens, Frederick K., GEODE II)

Lembah adalah permukaan lekuk yang diapit oleh tebing-tebing curam pada kedua sisinya (Gb. 5). Bila pada dasar lembah mengalir sebuah sungai, maka lembah tersebut terbentuk oleh erosi selama jutaan tahun. Bila dasar lembah merupakan dataran rendah yang memanjang, maka lembah tersebut adalah sebuah graben atau slenk, yaitu lembah yang terbentuk karena tanah turun.  Lembah di daerah yang bergunung-gunung disebut lembah antar pegunungan. Pada peta yang dilengkapi dengan garis-garis kontur (contour), lembah adalah tempat-tempat yang garis konturnya rapat dan menyudut Garis kontur adalah garis yang menghubungkan tempat-tempat yang ketinggiannya sama.  Pernahkah kalian melihat peta kontur? Tanyakan kepada bapak/ibu guru apa bila di sekolah kalian mempunyai peta tersebut, kalian dapat mengamatinya dengan saksama. 
Gb. 6. Peta Contour  
(Tarbuck, Edward J. & Lutgens, Frederick K., GEODE II)

 

Dinding-dinding lembah merupakan jendela keilmuan untuk mempelajari masa lalu.  Lembah Bengawan Solo telah berhasil menyingkap asal-usul manusia di Pulau Jawa, dengan ditemukannya fosil Pithecantropus Erectus oleh Von Koningswal.  Lembah besar sungai Colorado (Grand Canyon Colorado) di Amerika Serikat juga telah membuka sejarah perkembangan bumi sejak jaman awal kehidupan.  Lapisan-lapisan batuan endapan yang telah berubah menjadi batuan metamorfik dapat digunakan sebagai petunjuk umur kulit bumi secara absolut.  Inginkah kalian mengetahui caranya? Pasti bisa, setelah kalian belajar di perguruan tinggi.


6.    Daerah Aliran Sungai (DAS)
Daerah aliran sungai adalah daerah yang terkurung igir pegunungan; di dalamnya menyalir sebuah sungai induk dengan sejumlah anak-cabangnya;  air hujan yang jatuh pada daerah tersebut seluruhnya mengalir melalui anak-anak sungai, masuk ke sungai induk dan bermuara di laut.  Contoh DAS Bengawan Solo di P. Jawa, DAS Kapuas di Kalimantan Barat, DAS Musi di Sumatera Selatan, DAS Mississippi di Amerika Serikat, DAS Amazon di Amerika Selatan, dll. Carilah DAS lain pada peta. 

Gb. 7. Daerah Aliran Sungai  
(Tarbuck, Edward J. & Lutgens, Frederick K., GEODE II)

DAS yang baik memiliki hutan lebat dibagian hulu, dan merupakan daerah pertanian subur di bagian hilir, serta merupakan daerah perikanan yang produktif di sekitar muaranya.  Dalam sebuah DAS dapat ditemukan gunung, pegununan, dataran tinggi, dataran rendah dan juga lembah.  Pengelolaan sebuah DAS secara terpadu merupakan pentuk pengelolaan lingkungan.  Sebagai contoh Pengembangan Tennesee Valey Authority (TVA) di Amerika Serikat yang membangun lembah Sungai Tennesee secara lengkap, ada bendungan, irigasi, pembangkit tenaga listrik, daerah pertanian, industri, dan pemukiman dengan memperhatikan kelestarian lingkungan.

      B.   Relief Dasar Samudera
    Amati kembali globe atau peta dunia.  Perhatikan gradasi warna biru pada samudera, makin tua warna birunya, bersarti makin dalam.  Pada permukaan dasar samudera juga terdapat bentuk-bentuk seperti di daratan, ada yang menonjol ada pula yang lekuk.  Variasi bentuk-bentuk pada dasar samudera lebih banyak daripada di daratan. Pelajarilah dengan saksama penjelasan berikut ini, dan pelajari pula materi ini pada buku pelajaran IPS SMP jilid I.
Gb. 8. Relief Dasar Samudera
(Tarbuck, Edward J. & Lutgens, Frederick K., GEODE II)

Bentuk Reliaf dasar samudera meliputi:
1.    Dangkalan atau shelf (paparan benua) adalah laut di tepi benua sampai dengan kedalaman 200 m Gb.9).   Dasar laut ini masih merupakan bagian dari benua.  Dangkalan merupakan jalur laut yang paling kaya kehidupan, mulai dari jenis yang mengapung di permukaan (plkakton), melayang di dalam air (necton), dan menempel di dasar laut (bentos), karena sinar matahari dapat sampai ke dasar laut. Contohnya Dangkalan Sunda (Indonesia bagian barat) dan Dangkalan Sahul (Indonesia bagian timur).  Perhatikan pada peta, warna biru muda pada laut di tepi benua-benua, itulah dangkalan/shelf.  Sangat disayangkan bahwa dangkalan yang kaya sumberdaya laut ini telah banyak tercemar oleh limbah yang barasal dari buangan industri, rumah tangga, transportasi, bahkan juga dari limbah pertanian. 



Gb. 9. Shelf dan Lereng Benua
(Tarbuck, Edward J. & Lutgens, Frederick K., GEODE II)

Akibatnya penduduk yang mengkonsumsi ikan dari perairan tersebut dapat menderita penyakit tertentu.  Contohnya adalah penyakit minamata yang diderita penduduk  teluk Minamata di Jepang. Penyakit tersebut menyerang persendian, sehingga organ-organ kaki dan tangan menjadi kaku, dan cacat selama hidup.  Kalian tidak ingin menderita penyakit itu?  Cara mencegahnya adalah meminimalkan limbah, menjaga kebersihan sungai, tidak membuang limbah sembarangan.

2.    Lereng benua, yaitu dasar laut yang miring terjal, merupakan peralihan dari dangkalan ke laut dalam (GB.9).  Lereng ini sangat nyata bila terdapat palung laut dalam di sepanjang pantai, seperti pada peralihan dari dangkalan Sunda ke Palung Sunda di sisi luarnya.  Apa manfaat lereng benua?  Secara politis setiap negara yang mempunyai wilayah lautan, memerlukan ”batas landas kontinen”.  Masih ingatkah kalian dalam pelajaran PKn?  Pada lereng benua itulah batas landas kontinen.

3.    Palung laut (Trench)
Palung laut atau trench adalah lembah di dasar laut yang bentuknya memanjang. Contohnya, Palung Mindanau (10.830 meter), Palung Sunda (7.450 meter), dan palung Mariana (11.000 meter) yang terdalam di dunia.  Palung digambar dengan warna biru tua sekali.  Carilah pada peta, nama dan letak palung yang terdapat diseluruh dunia.  Palung laut terbentuk pada garis pertemuan antara dua lempeng kerak bumi di dasar samudera, sehingga jalur tersebut merupakan zone yang sangat labil.  Hasil penelitian tentang gempa bumi menunjukkan bahwa titik pusat gempa ter-letak di sepanjang palung laut.  Jalur gunung api juga terdapat sejajar dan berdekatan dengan palung laut (Gb.10 dan Gb.8).






Gb. 10. Palung dan Pulau-pulau Samudera
(Tarbuck, Edward J. & Lutgens, Frederick K., GEODE II)

Di sisi lain, palung laut merupakan tempat pembentukan barang-barang tambang yang mempunyai nilai ekonomi tinggi, namun barang-barang tambang tersebut baru dapat dieksploitasi ketika palung laut sudah terangkat menjadi daratan.
  Berarti palung laut merupakan lumbung penyimpan harta karun untuk masa depan.  Siapa yang mengatur itu semua? Beliau, Yang Maha Pengasih.  Kalian percaya itu?

4.    Dataran abisal, yaitu dasar laut dalam yang datar dan sangat luas dengan kedalaman lebih dari 6.000 meter (Cari pada Gb. 11).  Di sinilah tumbuh gunung-gunung api laut yang magmanya terbentuk dari pencairan  kerak bumi bagian bawah sebagai akibat tingginya kandungan mineral radioaktif.  Pada dataran abisal ini pula terjadinya pemekaran dasar samudera, sehingga menyebabkan daratan Pengea (satu benua purba) terpecah-pecah menjadi benua-benua seperti saat ini.  Amatilah peta dunia atau globe, bahwa bentuk pantai barat Afrika dan pantai timur Amerika selatan seperti permainan puzzel, klop bila dipasangkan.  Carilah pantai benua mana yang juga seperti itu?  Manfaatnya bagi kita adalah sebagai sumber keilmuan tentang bumi.
Gb. 11. Relief Dasar Samudera

5.    Lubuk laut atau basin laut adalah cekungan pada dataran abisal yang bentuknya membulat (seperti mangkuk), terjadi akibat penurunan dasar samudera secara tektonik (Cari pada Gb. 11). Contohnya: Lubuk Sulu, dan Lubuk Sulawesi. Carilah pada peta, warna biru tua yang berbentuk membulat.  Di sini hidup organisme bersel tunggal yang tidak memerlukan sinar matahari, karena mempunyai sumber cahaya sendiri yang berwarna merah, yaitu hewan radiolaria.  Warna merah radiolaria menjadi ciri khas batuan sedimen laut dalam yang disebut rijang (chert).  Batuan ini dapat ditemukan di Taman Nasional Geologi Karangsambung, Kebumen, Jawa Tengah. Walaupun pengetahuan kita belum sampai menemukan manfaat lubuk laut, namun pasti Tuhan mempunyai maksud tertentu dalam menciptakan sesuatu, tiada yang sia-sia.  Katakanlah bahwa lubuk laut adalah potensi yang menunggu kalian untuk mengeksploitasinya.
6.    Ambang laut atau drempel adalah punggung laut yang memisahkan dua basin laut. Contohnya, Ambang Laut Sulu, Ambang Laut Sulawesi, Ambang Laut Gibraltar, dan sebagainya. Pada peta ambang laut digambar dengan warna biru muda.  Sebagaimana lubuk laut yg dibatasinya, pengetahuan kita belum dapat menemukan manfaat ambang laut secara nyata bagi kehidupan umat manusia, pasti masih tersembunyi (Cari pada Gb. 11).

7.    Gunung laut adalah gunung api yang tumbuh pada dataran abisal dan puncaknya tertutup di bawah permukaan laut.  Bila sudah muncul di atas permukaan laut disebut pulau gunung api atau pulau samudera (Cari pada Gb. 11). Contohnya, Gunung Mauna Loa (Pulau Hawaii), dan Gunung Gamalama (Pulau Ternate).  Gunung Krakatau tidak termasuk gunung api laut, karena tumbuh pada Dangkalan Sunda merupakan bagian dari benua Asia.  Gunung Krakatau sejenis dengan gunung-gunung api di Pulau Sumatera dan Jawa. Kepulauan Hawai merupakan surga bagi para peneliti volkanologi, dan para wisatawan dari seluruh dunia. Gunung api Mauna Loa mengeluarkan lava setiap saat, dengan letusan tenang, dan lava mengalir jauh ke kaki gunung.  Sehingga di samping manfaat keilmuan, masyarakat setempat dapat menangguk keuntungan dari industri pariwisata.

8.    Igir Tengah Samudera merupakan deretan gunung-gunung api laut yang tumbuh pada celah retakan dataran abisal.  Celah tersebut merekah akibat benturan arus magma di dalam mantel bumi yang menuju ke atas.  Lama-kelamaan kerak bumi pada dasar samudera tersebut pecah, dan bagian-bagiannya terdorong ke samping secara horisontal menjauhi retakan.  Magma dari mantel bumi kemudian keluar melalui celah (rift valley), membeku dan menumpuk di dalam dan di sekitar celah, membentuk igir panjang yang terdiri atas deretan gunung-gunung api (Gb. 12). 

Igir ini dikenal dengan nama  igir tengah samudera (mid oceanic ridge)”. Contoh yang sangat terkenal adalah Igir Tengah Samudera Atlantik. 






Gb.12 .
Igir Tengah Samudera dan Celah di  puncaknya
(Tarbuck, Edward J. & Lutgens, Frederick K., GEODE II)
Dalam ilmu Geologi, celah itu disebut ”batas lempeng divergen (divergent plate boundary)”.  Pada peta dapat kalian amati warna biru muda yang memanjang di tengah Samudera Atlantik dari kutub utara sampai ke Samudera Pasifik Selatan.  Carilah jalur-jalur warna biru muda di Samudera seluruh dunia, dan tulislah nama tempatnya.  Kemanfaatan igir tengah samudera juga baru sebatas sebagai sumber keilmuan.  Dengan ekspedisi dasar samudera dari Amerika Serikat, Hess (ahli Geologi USA) dapat merumuskan teori ”Pusat Pemekaran Dasar Samudera  (Spreading Center)”.  Ketika teori tersebut digabung dengan teori ”Pengapungan Benua (Continental Drift)” dari Wagener (ahli Geologi Jerman), lahirlah teori geologi Dunia Baru yang disebut ”Teori Tektonik Lempeng (Plate Tectonic Theory)”.  Dengan teori tersebut misteri-misteri tentang bumi dapat dijelaskan dengan logis (masuk akal).

II.   Proses Pembentukan muka bumi dan dampaknya
Permukaan bumi terdiri atas berbagai bentuk dari yang datar, bergelombang atau berbukit sampai bergunung. Keragaman tersebut tidak terjadi begitu saja, melainkan melalui berbagai proses dan waktu yang sangat lama. Berbagai bentuk tenaga bekerja untuk mengubah muka bumi, baik dari dalam bumi maupun dari luar bumi yang dikenal dengan sebutan tenaga geologi. Tenaga dari dalam bumi mengubah bentuk muka bumi sehingga muncul gunung, pegunungan, dan lain-lain. Selanjutnya apa yang telah dilakukan oleh tenaga dari dalam bumi, kemudian dirombak oleh tenaga dari luar bumi oleh air, angin, es, dan organisme sehingga nampaklah keragaman muka bumi seperti yang kita lihat sekarang. Keragaman bentuk ketampakan alam di permukaan bumi tidak terjadi dengan sendirinya melainkan melalui suaru proses alam yang panjang. Keragaman tersebut terjadi karena adanya tenaga endogen dan eksogen yang ada di bumi. Bagaimana tenaga eksogen dan endogen membentuk ketampakan alam di bumi?
1. Tenaga Endogen
Tenaga endogen adalah tenaga yang berasal dari dalam bumi. Berdasarkan penyebabnya, tenaga tersebut dapat dibedakan menjadi: tenaga tektonik (diastropisme), vulkanik (vulkanisme) dan gempa (seisme). Ketiga tenaga inilah yang membentuk permukaan bumi sehingga permukaan bumi tampak beragam.
a. Diastropisme
Diastropisme adalah tenaga yang bekerja dari dalam bumi yang mengakibatkan pergeseran dan perubahan posisi lapisan batuan sehingga mengubah bentuk muka bumi. Gerakan tersebut dapat dibedakan menjadi gerakan orogenesis dan epirogenesis. Semua gerakan tersebut akan mengubah bentuk permukaan bumi berupa munculnya sesar dan pelipatan. Epirogenesis adalah pengangkatan jalur kerak bumi sehingga membentuk pegunungan yang berlangsung sangat lambat dan meliputi daerah yang sangat luas.
Orogenesis adalah proses pembentukan pegunungan (mountain building) atau pengangkatan kerak bumi karena tumbukan lempeng. Proses tersebut menghasilkan pegunungan berangkai yang bersamaan dengan itu terbentuk sesar dan lipatan. Misalnya Pegunungan Himalaya. Jadi, gunungapi tidak termasuk orogenesis karena tenaga yang
membentuknya adalah tenaga vulkanisme bukan diastropisme.
b. Vulkanisme
Vulkanisme adalah segala kegiatan magma dari lapisan dalam litosfer menyusup ke lapisan yang lebih atas atau sampai ke luar permukaan bumi. Aktivitas tersebut menghasilkan bentukan berupa kerucut atau kubah yang berdiri sendiri dan disebut gunung api. Di manakah biasanya terbentuk gunung api? Untuk menjawab pertanyaan tersebut perhatikanlah gambar berikut!. Pada gambar tersebut tampak bahwa gunungapi umumnya terbentuk pada pertemuan lempeng, terutama lempeng yang saling bertumbukan.

Mengapa terbentuk pada pertemuan dua lempeng yang saling bertumbukan? Pada pertemuan lempeng tersebut, lempeng samudera menunjam ke bawah dan lempeng benua terangkat. Akibat kaku, lempeng benua mengalami retakan. Magma yang cair kemudian masuk melalui retakan-retakan tersebut dan membentuk kantong-kantong magma. Sebagian magma mampu mencapai permukaan bumi dan membentuk gunungapi. Karena itulah, sebagian besar gunungapi terbentuk pada pertemuan lempeng tersebut.

2. Tenaga Eksogen

Selain tenaga endogen, permukaan bumi juga mengalami perubahan atau perombakan oleh tenaga eksogen. Permukaan bumi yang beragam bentuk dan ketinggiannya sebagai hasil kerja tenaga endogen, kemudian akan berubah dari bentuk asalnya oleh tenaga eksogen. Contohnya, bentuk lipatan yang pada awal kejadiannya sempurna lengkungannya, kemudian akan berubah oleh tenaga eksogen sehingga bentuknya di permukaan tampak berbeda dari awal pembentukannya. Begitu pula dengan sesar yang awalnya tampak bidang atau garis sesar yang tegas atau jelas, kemudian akan tampak seperti jajaran perbukitan yang tumpul atau terpisah. Berbagai jenis batuan beku juga akan berubah bentuk oleh pengaruh tenaga eksogen melalui proses kimia, fisika, dan biologis. Tenaga eksogen yang mengubah bentuk muka bumi dipengaruhi oleh tiga proses, yaitu pelapukan, erosi, dan sedimentasi. Pelapukan dapat diartikan
sebagai proses penghancuran masa batuan zat penghancur. Pelapukan dapat dibedakan menjadi pelapukan kimia, fisika dan biologi.
a. Proses Pelapukan
Batuan yang telah terbentuk melalui berbagai proses akhirnya lama kelamaan akan mengalami proses penghancuran atau pelapukan. Batuan yang berukuran besar akan terpecah menjadi batuan yang berukuran lebih kecil, bahkan sampai menjadi debu. Pelapukan dapat dibedakan menjadi pelapukan fisika, kimia dan biologik-mekanik. Di alam, ketiga proses tersebut seringkali terjadi secara bersamaan dalam proses pelapukan. Namun, biasanya terdapat satu proses yang lebih dominan dibanding proses pelapukan lainnya.
1).  Pelapukan fisika/mekanik
Pelapukan fisika atau disebut pula desintegrasi adalah proses penghancuran batuan menjadi bagianbagian yang lebih kecil tanpa mengubah komposisi atau susunan kimiawianya. Proses ini bisa terjadi karena penyinaran matahari, perubahan suhu, dan pembekuan air pada celah-celah batuan.
a).  Penyinaran matahari
Penyinaran matahari yang terjadi secara terus menerus mengakibatkan batuan menjadi panas. Jika batuan yang panas tersebut terkena air hujan secara tiba-tiba, batuan tersebut akan pecah-pecah.
b).  Perubahan suhu
Penyinaran matahari juga akan meningkatkan suhu pada siang hari sehingga batuan mengalami pemuaian. Sebaliknya, pada malam hari tidak ada penyinaran matahari sehingga batuan mengkerut. Proses memuai dan mengerut tersebut ternyata kekuatan dan kecepatannya berbeda antara mineral yang satu dengan lainnya dalam batuan sehingga batuan menjadi rapuh dan mudah hancur.
c).  Pembekuan air pada celah-celah batuan
Di daerah dingin, air yang masuk pada celahcelah batuan akan membeku atau menjadi es pada saat suhu udara menurun. Karena volume es lebih besar dibanding volume air yang masuk pada celah-celah batuan tadi maka es akan menekan celah batuan tersebut dengan sangat kuat, sehingga batuan terpecah-pecah

                  2). Pelapukan kimia
Pelapukan kimia atau disebut pula dekomposisi adalah proses penghancuran batuan dengan mengubah susunan kimiawi batuan yang terlapukkan. Berlangsungnya proses tersebut memerlukan air sehingga di daerah yang curah hujannya tinggi dan banyak ditumbuhi vegetasi seperti di Indonesia, proses pelapukan kimia lebih berpengaruh dibanding pelapukan fisika. Proses pelapukan kimia dapat dibedakan menjadi beberapa jenis, yaitu di antaranya:
1.  proses oksidasi, jika zat pelapuknya adalah oksigen (O2). Contohnya jika besi yang bereaksi dengan oksigen akan terbentuk karat pada besi.
2. proses hidrolisa, jika zat pelapuknya adalah air. Contoh yang sederhana adalah pada peristiwa pelapukan di daerah kapur. Batu kapur (gamping) yang bereaksi dengan air akan membentuk endapan kalsium bikarbonat berupa stalaktit dan stalagmit.
                       3). Pelapukan biologik-mekanik
Pelapukan biologik-mekanik atau organik adalah pelapukan yang disebabkan oleh makhluk hidup, baik tumbuhan maupun binatang. Akar-akar yang masuk ke dalam tanah memiliki kekuatan yang sangat tinggi, sehingga dapat menghancurka batuan.

        b. Proses Erosi dan Penyebabnya
Erosi adalah suatu proses penghancuran tanah dan kemudian dipindahkan ke tempat lain oleh berdasarkan penyebabnya erosi dapat disebabkan oleh air, gelombang air laut, es atau gletser, angin, dan gravitasi.
1).  Erosi oleh air
Air mampu membawa partikel-partikel batuan atau tanah dan memindahkannya ke tempat lain. Air hujan mampu menghancurkan tanah dan membawanya ke tempat yang lebih rendah. Air hujan yang terkumpul dan membentuk sungai juga mampu mengerosi tanah pada bagian dasar dan tebingnya sehingga terbentuk parit dan sungai yang lebih besar. Di pantai, gelombang air laut juga dapat mengerosi pantai sehingga garis pantai semakin mundur ke arah daratan. Erosi oleh gelombang laut di daerah pantai ini dikenal dengan istilah abrasi. Hasil abrasi dapat berbentuk dinding pantai yang curam (cliff), dataran abrasi, relung (lekukan pada dinding cliff), batu layar (stack), dan gua pantai (sea cave).
2).  Erosi oleh angin
Erosi oleh angin ini melibatkan dua proses, yaitu hilang atau pindahnya partikel-partikel yang sangat halus oleh angin (deflasi) dan rusaknya permukaan batuan oleh hantaman partikel-partkel yang terbawa bersama-sama dengan angin (aeolian abration). Erosi yang disebabkan oleh angin ini banyak terjadi di daerah gurun. Bentukan yang dapat dijumpai sebagai hasil pengerjaan oleh angin tersebut antara lain adalah berupa batu jamur.

           3). Erosi oleh es atau gletser
Aliran es yang mencair dapat mengakibatkan erosi pada permukaan tanah atau batuan yang dilaluinya. Selain oleh es itu sendiri, aliran ini juga membawa batuanbatuan hasil pelapukan yang bertumbukan dengan permukaan tanah atau batuan yang dilaluinya.

c. Proses Sedimentasi
Sedimentasi adalah proses pengendapan materi-materi hasil erosi yang dibawa oleh tenaga pengangkut seperti air, angin, gelombang laut, dan gletser. Materi-materi hasil erosi tersebut pada jarak tertentu akan mengalami penurunan kecepatan gerak atau berhenti sama sekali. Materi yang lebih besar tentu akan diendapkan terlebih dahulu dibanding dengan materi yang lebih halus. Bentukan-bentukan hasil pengendapan ini di antaranya adalah:
1). delta, yaitu suatu bentuklahan yang dibentuk dari endapan sedimen pada mulut suatu sungai, baik di laut maupun di danau.
2). gisik (Beach), yaitu pantai (shore) yang berlereng landai yang terbentuk oleh material lepas-lepas (tak terkonsolidasi) dan terletak antara titik air surut dan letak air pasang tertinggi yang dicapai oleh gelombang badai.
3). sand dunes/gumuk pasir, yaitu gundukan pasir yang terbentuk karena pengendapan oleh angin. Gumuk pasir ini banyak dijumpai di wilayah gurun.
4). bar, yaitu gosong pasir di pantai yang arahnya memanjang.
5). tombolo, yaitu gosong pasir yang menghubungkan pulau karang dengan pulau utama.

D.   Interaksi Sosial manusia di muka bumi
Tuhan menciptakan bumi seisinya dengan penuh perhitungan. Keragaman bentuk muka bumi memberikan kesempatan manusia untuk dinamis. Perbedaan tempat tinggal bukan sebagai penghalang untuk melakukan interaksi. Sungai, hutan, laut dan gunung bukanlah sebagai penghalang manusia untuk melakukan interaksi. Semua justru dapat menjadi sarana untuk melakukan interaksi sosial.
Tuhan menciptakan alam yang berbeda supaya manusia saling mengenal. Mengapa? Karena dengan perbedaan alam  menyebabkan manusia akan selalu berusaha melakukan interaksi dengan manusia lain. Manusia memiliki kodrat saling membutuhkan. Manusia tidak mungkin hidup sendiri. Tidak mungkin kita menghindar dari interaksi sosial. Apakah yang dimaksud interaksi sosial?
Interaksi sosial adalah hubungan sosial antara orang per orang, kelompok dengan kelompok yang saling mempengaruhi dalam hubungan timbal balik. Mengapa perlu melakukan interaksi? Interaksi memiliki beberapa tujuan :
1.                                                    Menjalin persahabatan
2.                                                    Menjalin hubungan usaha
3.                                                    Menyelesaikan masalah bersama
4.                                                    Melakukan kerjasama
Proses interaksi dapat terjadi secara langsung dan tidak langsung. Interaksi langsung artinya interaksi yang dilakukan tanpa melalui perantara atau pihak ketiga. Guru mengajar siswa, diskusi dalam kelas, jual beli di pasar adalah contoh interaksi langsung. Sedangkan interaksi tidak langsung merupakan interaksi yang dilakukan melalui media atau perantara.
Kamu menitip pesan untuk temanmu, mengirim surat, berbicara melalui telepon adalah contoh bentuk interaksi tidak langsung. Dilihat dari polanya, interaksi terdiri dari  tiga bentuk yaitu interaksi antarindividu, interaksi individu dengan kelompok, dan interaksi kelompok dengan kelompok.
      Dalam berinteraksi, baik langsung maupun tidak langsung jika kita menghendaki dapat memberikan  manfaat yang bias dirasakan dalam kehidupan, diperlukan adanya keberanian untuk tampil percaya diri, serta kemampuan untuk menjadi manusia yang betanggungjawab terhadap apapun yang muncul dalam perilaku kita.
 




E.    Pemanfaatan sumber daya yang terbatas untuk memenuhi kebutuhan
Tuhan menciptakan alam seisinya untuk kemakmuran umat manusia. Manusia dijadikan sebagai khalifah di muka bumi berhak mengelola alam. Sumber daya alam sifatnya terbatas.  Bagaimana manusia memanfaatkan sumber daya yang terbatas tersebut untuk memenuhi kebutuhannya?
 








 




Flowchart: Terminator: Uji Kompetensi
Soal Objektif (10 butir)
1.    Keuntungan bidang ekonomi dari gunung, pegungan dan dataran tinggi adalah ….
a.    Menyuburkan tanah
b.    Menangkap air hujan
c.    Beropensi sebagai objek wisata
d.    Menimbulkan pemandangan indah
2.    Gunung api yang menghasilkan batu apung adalah …
a.    G. Merapi di Jawa Tengah
b.    G. Galunggung di Jawa Barat
c.    G. Gamalama di P. Ternate
d.    G. Rinjani di P. Lombok
3.    Lembah yang menyimpan sejarah sejarah nenek moyang manusia adalah …..
a.    Lembah Bengawan Solo
b.    Lembah Baliem
c.    Lembah Besar Colorado
d.    Lembah Amazon
4.    Daerah Aliran Sungai adalah daerah disekitar sungai yang ……
a.    Menjadi sumber air sungai
b.    Memanfaatkan air sungai
c.    Terletak di hilir sungai
d.    Merupakan endapan sungai
5.    Kebijakan carbon trade merupakan keuntungan bagi Indonesia atas adanya …..
a.    Gunung api
b.    Hutan tropic
c.    Dataran rendah
d.    Daerah aliran sungai
6.    Shelf adalah jalur dasar laut paling kaya kehidupan, karena ….
a.    Merupakan bagian dari benua
b.    Kedalamannya > 200 meter
c.    Sinar matahari mencapai dasar laut
d.    Banyak mendapat limbah dari daratan
7.    Bentuk dasar laut yang digunakan sebagai batas landas kontinen suatu Negara adalah ….
a.    Palung laut
b.    Igir tengah samudera
c.    Ambang laut
d.    Lereng benua
8.    Pulau Bunaken yang menjadi objek wisata bahari di Manado adalah bentuk …..
a.    Ambang laut
b.    Dangkalan
c.    Pulau gunung api
d.    Pulau karang cincin
9.    Magma gunung api di Kepulauan Hawai berasal dari ………..
a.    Tumbukan lempeng kerak bumi
b.    Pecahnya lempeng kerak bumi
c.    Bahan cair-liat mantel bumi
d.    Konsentrasi bahan radio aktif
10.  Penelitian tentang Igir tengah samudera dan bukti-bukti pergeseran benua menghasikan teori tektonik dunia baru yaitu teori …..
a.    Continental drift
b.    Plate Tektonic
c.    Sea floor spreading
d.    Jigsaw puzzel
KUNCI:     1 = c      2 = d    3 = a    4 = a    5 = b 
                  6 = c      7 = d    8 = c    9 = d  10 = b


A.   Soal Uraian (    4   butir)
1.    Apakah keuntungan dan kerugian bagi suatu daerah yang memiliki gunung, pegunungan dan dataran tinggi?
2.    Mengapa shelf merupakan jalur laut yang paling produktif?
3.    Apakah upaya yang harus dilakukan untuk menjaga kelestarian sumberdaya laut pada shelf?
4.    Bagaimana proses terjadinya igir tengah samudera?
Flowchart: Terminator: TUGAS




1.    Lakukan pengamatan keadaan alam di sekitar rumah tempat tinggalmu (individual).
2.    Identifikasi bentuk-bentuk muka bumi yang dapat diamati dengan jelas.
3.    Deskripsikan masing-masing bentuk tentang keadaan alamnya, serta keuntungan dan kerugiannya.
4.    Tulislah laporan kalian dalam bentuk ketikan dengan jarak 1.5 spasi, huruf Arial 11, dengan kertas A-4,  lengkapi pula dengan gambar atau foto-foto yang terkait. 

************* msm ****************